13 Penyebab Munculnya Bintik Merah pada Bayi from freemexy's blog
Bintik merah pada bayi memang bukanlah hal yang jarang terjadi. Penyebab munculnya kondisi ini kebanyakan tidaklah berbahaya, seperti jerawat pada bayi atau biang keringat.Namun, pada beberapa kasus, bintik merah pada bayi bisa menjadi penanda suatu penyakit serius, seperti campak hingga meningitis.cara agar jerawat cepat kering
Maka dari itu, ada baiknya Anda mengenali penyebab pasti dari bintik merah pada bayi yang dialami Si Buah Hati, agar perawatan yang dilakukan dapat tepat dan efektif.
1. Jerawat bayi
Jerawat pada bayi umumnya muncul dua hingga empat minggu setelah kelahiran. Jerawat bisa muncul di pipi, hidung, atau dahi. Hingga saat ini, penyebab jerawat pada bayi belum diketahui.
Jerawat pada bayi umumnya dapat hilang dengan sendirinya setelah bayi berusia tiga hingga empat bulan. Jangan gunakan produk jerawat untuk kulit dewasa, pada bayi. Kulit bayi masih sangat sensitif, sehingga penggunaan sembarang produk bisa menyebabkan iritasi.
2. Eksim
Eksim atau eczema bisa menimbulkan bintik merah pada kulit bayi, yang disertai rasa gatal dan nyeri. Kulit bayi juga akan terlihat kering. Eksim umumnya muncul saat bayi berusia enam bulan.
Seringkali, eksim terjadi di pipi atau dahi. Seiring bertambahnya usia, kondisi ini dapat juga meluas hingga lutut, siku, dan area lipatan kulit lainnya.
3. Biang keringat
Biang keringat pada bayi bisa terjadi karena keringat tidak bisa keluar dari kulit akibat tersumbatnya pori-porinya. Kondisi ini umumnya muncul di leher, bahu, dada, ketiak, lipatan siku, dan pangkal paha.
Biang keringat muncul saat cuaca sedang panas. Sehingga, untuk mencegahnya, berikan anak Anda pakaian yang longgar, dan berbahan dingin.Baca Juga: Tips Menangani dan Mencegah Biang Keringat di Wajah Bayi
4. Eritema toksikum
Kondisi lain yang bisa menyebabkan munculnya bintik merah pada bayi adalah eritema toksikum. Meski ada unsur “toksik” pada namanya, bukan berarti kondisi ini toksik atau beracun, dan berbahaya bagi bayi.
Eritema toksikum dapat muncul di semua bagian kulit, kecuali telapak kaki dan telapak tangan. Kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam hitungan hari atau minggu.
5. Campak
Jika Si Kecil terinfeksi campak, selain bintik merah, gejala berupa demam, batuk, mata bengkak, dan munculnya bercak putih di mulut, juga dapat menyertai. Ruam atau bintik merah akan muncul di kepala dan leher bayi Anda, kemudian menyebar ke seluruh tubuh dan bisa menimbulkan rasa gatal.
6. Folikulitis
Folikulitis terjadi saat folikel rambut di bawah kulit terinfeksi. Kondisi ini ditandai dengan kemunculan bintik atau benjolan merah kecil atau jerawat yang berisi cairan di kulit.
Folikulitis bisa muncul di semua bagian tubuh yang memiliki sel rambut, terutama di kaki, tangan, ketiak, atau bokong. Pada kebanyakan kasus, folikulitis bisa sembuh dengan sendirinya, dalam waktu kurang lebih 10 hari.
7. Meningitis
Meningitis atau radang selaput otak adalah suatu infeksi berbahaya yang dapat berkembang dengan cepat. Salah satu ciri khas yang muncul pada bintik merah akibat meningitis adalah jika kulit diberi tekanan, maka bintik merahnya tidak memudar.
Meningitis tidak selalu menimbulkan bintik merah. Jika bintik tersebut sudah mulai muncul, maka infeksi yang dialami sudah cukup parah, dan Anda perlu segera menghubungi dokter.
8. Ruam popok
Ruam popok tidak hanya dapat muncul di area genital dan bokong, tapi juga pada lipatan paha. Bintik merah tersebut dapat terasa hangat jika disentuh. Kondisi ini umum terjadi sampai anak berusia satu tahun.
9. Roseola
Bintik merah pada bayi juga dapat disebabkan oleh roseola. Kondisi ini umumnya diawali dengan munculnya demam, flu, mata bengkak, dan pembengkakan kelenjar di leher.
Demam yang dialami anak dapat muncul hingga tiga atau empat hari, dan kemudian reda secara tiba-tiba. Saat demam reda, bintik merah pada kulit bayi akan mulai muncul di dada, perut, atau punggung, lalu meluas ke seluruh permukaan tubuh.
10. Rubella
Bintik merah di leher dan wajah adalah salah satu gejala awal rubella. Bintik ini juga akan membuat kulit terasa lebih kasar. Pada rubella, bintik yang muncul akan disertai dengan gejala lain seperti demam, hidung berair, mata merah dan bengkak, serta pembengkakan kelenjar.
11. Scabies
Scabies adalah kondisi yang muncul akibat gigitan tungau atau kutu di kulit. Bintik merah akibat scabies rasanya sangat gatal, dan muncul di tangan serta kaki dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
12. Demam scarlet (scarlatina)
Demam scarlet diawali dengan munculnya gejala seperti sakit tenggorokan, pusing, demam, dan mual serta muntah. Dua hari setelah gejala tersebut muncul, bintik merah akan mulai terlihat di kulit.
Bintik merah akibat demam scarlet terlihat seperti ruam akibat terbakar matahari dan terasa kasar.Ruam biasanya dimulai di dada atau perut, kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
13. Slapped cheek syndrome
Slapped cheek syndrome atau sindrom pipi tertampar adalah suatu infeksi virus yang membuat bercak-bercak merah muncul di kulit penderitanya, seperti habis ditampar.Kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak merah terang di pipi. Tanda tersebut tidak disertai rasa sakit atau nyeri, dan akan muncul pada hari keempat atau ke-14 setelah virus mulai menginfeksi.
Maka dari itu, ada baiknya Anda mengenali penyebab pasti dari bintik merah pada bayi yang dialami Si Buah Hati, agar perawatan yang dilakukan dapat tepat dan efektif.
1. Jerawat bayi
Jerawat pada bayi umumnya muncul dua hingga empat minggu setelah kelahiran. Jerawat bisa muncul di pipi, hidung, atau dahi. Hingga saat ini, penyebab jerawat pada bayi belum diketahui.
Jerawat pada bayi umumnya dapat hilang dengan sendirinya setelah bayi berusia tiga hingga empat bulan. Jangan gunakan produk jerawat untuk kulit dewasa, pada bayi. Kulit bayi masih sangat sensitif, sehingga penggunaan sembarang produk bisa menyebabkan iritasi.
2. Eksim
Eksim atau eczema bisa menimbulkan bintik merah pada kulit bayi, yang disertai rasa gatal dan nyeri. Kulit bayi juga akan terlihat kering. Eksim umumnya muncul saat bayi berusia enam bulan.
Seringkali, eksim terjadi di pipi atau dahi. Seiring bertambahnya usia, kondisi ini dapat juga meluas hingga lutut, siku, dan area lipatan kulit lainnya.
3. Biang keringat
Biang keringat pada bayi bisa terjadi karena keringat tidak bisa keluar dari kulit akibat tersumbatnya pori-porinya. Kondisi ini umumnya muncul di leher, bahu, dada, ketiak, lipatan siku, dan pangkal paha.
Biang keringat muncul saat cuaca sedang panas. Sehingga, untuk mencegahnya, berikan anak Anda pakaian yang longgar, dan berbahan dingin.Baca Juga: Tips Menangani dan Mencegah Biang Keringat di Wajah Bayi
4. Eritema toksikum
Kondisi lain yang bisa menyebabkan munculnya bintik merah pada bayi adalah eritema toksikum. Meski ada unsur “toksik” pada namanya, bukan berarti kondisi ini toksik atau beracun, dan berbahaya bagi bayi.
Eritema toksikum dapat muncul di semua bagian kulit, kecuali telapak kaki dan telapak tangan. Kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam hitungan hari atau minggu.
5. Campak
Jika Si Kecil terinfeksi campak, selain bintik merah, gejala berupa demam, batuk, mata bengkak, dan munculnya bercak putih di mulut, juga dapat menyertai. Ruam atau bintik merah akan muncul di kepala dan leher bayi Anda, kemudian menyebar ke seluruh tubuh dan bisa menimbulkan rasa gatal.
6. Folikulitis
Folikulitis terjadi saat folikel rambut di bawah kulit terinfeksi. Kondisi ini ditandai dengan kemunculan bintik atau benjolan merah kecil atau jerawat yang berisi cairan di kulit.
Folikulitis bisa muncul di semua bagian tubuh yang memiliki sel rambut, terutama di kaki, tangan, ketiak, atau bokong. Pada kebanyakan kasus, folikulitis bisa sembuh dengan sendirinya, dalam waktu kurang lebih 10 hari.
7. Meningitis
Meningitis atau radang selaput otak adalah suatu infeksi berbahaya yang dapat berkembang dengan cepat. Salah satu ciri khas yang muncul pada bintik merah akibat meningitis adalah jika kulit diberi tekanan, maka bintik merahnya tidak memudar.
Meningitis tidak selalu menimbulkan bintik merah. Jika bintik tersebut sudah mulai muncul, maka infeksi yang dialami sudah cukup parah, dan Anda perlu segera menghubungi dokter.
8. Ruam popok
Ruam popok tidak hanya dapat muncul di area genital dan bokong, tapi juga pada lipatan paha. Bintik merah tersebut dapat terasa hangat jika disentuh. Kondisi ini umum terjadi sampai anak berusia satu tahun.
9. Roseola
Bintik merah pada bayi juga dapat disebabkan oleh roseola. Kondisi ini umumnya diawali dengan munculnya demam, flu, mata bengkak, dan pembengkakan kelenjar di leher.
Demam yang dialami anak dapat muncul hingga tiga atau empat hari, dan kemudian reda secara tiba-tiba. Saat demam reda, bintik merah pada kulit bayi akan mulai muncul di dada, perut, atau punggung, lalu meluas ke seluruh permukaan tubuh.
10. Rubella
Bintik merah di leher dan wajah adalah salah satu gejala awal rubella. Bintik ini juga akan membuat kulit terasa lebih kasar. Pada rubella, bintik yang muncul akan disertai dengan gejala lain seperti demam, hidung berair, mata merah dan bengkak, serta pembengkakan kelenjar.
11. Scabies
Scabies adalah kondisi yang muncul akibat gigitan tungau atau kutu di kulit. Bintik merah akibat scabies rasanya sangat gatal, dan muncul di tangan serta kaki dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
12. Demam scarlet (scarlatina)
Demam scarlet diawali dengan munculnya gejala seperti sakit tenggorokan, pusing, demam, dan mual serta muntah. Dua hari setelah gejala tersebut muncul, bintik merah akan mulai terlihat di kulit.
Bintik merah akibat demam scarlet terlihat seperti ruam akibat terbakar matahari dan terasa kasar.Ruam biasanya dimulai di dada atau perut, kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
13. Slapped cheek syndrome
Slapped cheek syndrome atau sindrom pipi tertampar adalah suatu infeksi virus yang membuat bercak-bercak merah muncul di kulit penderitanya, seperti habis ditampar.Kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak merah terang di pipi. Tanda tersebut tidak disertai rasa sakit atau nyeri, dan akan muncul pada hari keempat atau ke-14 setelah virus mulai menginfeksi.
The Wall